Piala Afrika 2015: Ebola, calon bintang dan stadion yang kosong

Written By Unknown on Minggu, 18 Januari 2015 | 12.22

Di tengah keterbatasan dan ancaman virus Ebola, Guinea Khatulistiwa dipercaya menggelar ajang Piala Afrika 2015.

Ajang turnamen olah raga terbesar di Afrika, Piala Afrika 2015 akan resmi dimulai Sabtu (17/01) di negara Guinea Khatulistiwa.

Guinea Khatulistiwa bertindak sebagai tuan rumah setelah Maroko menarik diri sebagai penyelenggara karena kekhawatiran penularan virus Ebola.

Sebagai tuan rumah, negara kecil ini hanya memiliki waktu tujuh minggu untuk mempersiapkan turnamen yang akan dihadiri 16 negara peserta.

Panitia penyelenggara telah meminta agar para peserta turnamen sepak bola ini memahami minimnya fasilitas yang mereka miliki.

Negara ini telah menyediakan empat stadion yang berada di kota-kota kecil di wilayah perbatasan.

Setelah ditunjuk secara mendadak sebagai penyelenggara turnamen sepak bola ini, pemerintah Guinea Khatulistiwa mengimpor rumput, lampu sorot dan tempat duduk.

Minim penonton

Salah-satu stadion yang akan digunakan untuk pertandingan, yaitu di kota Ebebiyin, dilaporkan hanya memiliki 5.000 kursi penonton.

Saat tampil sebagai tuan rumah Piala Afrika 2012 bersama Gabon, salah-satu laga di stadion hanya dihadiri 200 orang penonton.

Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema menjanjikan membelikan 40.000 tiket agar warga memenuhi stadion.

Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema mengatakan, dia secara pribadi akan membelikan tiket sebanyak 40.000 tiket agar penduduknya mau datang ke stadion.

"Kita harus membeli tiket untuk mengisi stadion," kata Nguema.

Panitia juga berpikir keras untuk menyediakan fasilitas yang memadai, seperti hotel untuk peserta, para jurnalis serta undangan.

Dibayangi kasus Ebola

Virus mematikan Ebola, yang telah merenggut nyawa 8.386 orang di enam negara Afrika hingga 12 Januari, telah membayang-bayangi penyelenggaraan turnamen Piala Afrika 2015.

Namun demikian, sejauh ini tidak pernah ditemukan kasus Ebola di Guinea Khatulistiwa. Pemerintah negara ini dilaporkan juga telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah Ebola masuk ke wilayah negara ini.

Pemerintah Guinea Khatulistiwa telah menjamin turnamen Piala Afrika 2015 "aman" dari penyebaran virus Ebola.

Semua pemain dan penonton yang akan memasuki negara ini juga telah diperiksa secara ketat.

Negara Guinea, Sierra Leone dan Liberia adalah negara-negara yang terpapar virus Ebola, dan timnas Guinea berhasil meloloskan timnas negaranya ke turnamen ini.

Favorit juara

Aljazair adalah tim terbaik di Afrika, menurut peringkat FIFA, dan difavoritkan untuk menjuarai Piala Afrika 2015.

Setelah tampil di Piala Dunia 2014 Brasil, Aljazair lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya dalam sejarah perjalanan mereka di ajang piala dunia.

Dalam kualifikasi Piala Afrika 2015, tim 'serigala gurun' -julukan Aljazair- ini tampil luar biasa.

Playmaker Aljazair, Yacine Brahimi (kanan) merupakan tulang punggung timnas Aljazair yang difavoritkan memenangkan turnamen ini.

Timnas Aljazair dikenal bermain cepat dan ditaburi bintang, seperti "trio emas" yaitu playmaker yang memperkuat klub Porto, Yacine Brahimi, Sofiane Feghouli (Valencia) dan Islam Slimani (Sporting Lisbon).

Namun demikian, Aljazair berada dalam grup 'neraka' C bersama Ghana, Senegal dan Afrika Selatan.

Calon bintang

Yacine Brahimi, playmaker Aljazair merupakan salah seorang calon bintang, selain gelandang timnas Pantai Gading Yaya Toure dan penyerangnya, Gervinho.

Ujung tombak timnas Ghana, Pierre-Emerick Aubameyang juga disebut-sebut layak difavoritkan sebagai calon bintang kali ini.

Brahimi adalah pencetak gol terbanyak selama babak kualifikasi dan bakal mereporkan pemain belakang calon lawannya karena kemampuannya memberikan umpan.

Striker Pantai Gading, Wilfried Bony, yang baru saja menjadi salah satu pemain Afrika termahal dalam sejarah, telah menandatangani kontrak dengan Manchester City dari Swansea..

Penyerang Borussia Dortmund, Aubameyang merupakan calon bintang lainnya karena kemampuannya memberikan umpan.

Wilfired Bony, ujung tombak Pantai Gading, disebut sebagai calon bintang Piala Afrika 2015.

Dengan kecepatan dan kemampuannya dalam penyelesaian akhir, dia akan menjadi ancaman potensial bagi pemain belakang.

Satu nama yang kurang dikenal tetapi harus diperhatikan adalah Fabrice Ondoa, kiper belia timnas Kamerun.

Pemain berusia 19 tahun ini telah memperkuat tim Barcelona B. Dia hanya kebobolan satu gol dalam enam pertandingan di babak kualifikasi Piala Afrika 2015.


Anda sedang membaca artikel tentang

Piala Afrika 2015: Ebola, calon bintang dan stadion yang kosong

Dengan url

http://olahragasehatku.blogspot.com/2015/01/piala-afrika-2015-ebola-calon-bintang.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Piala Afrika 2015: Ebola, calon bintang dan stadion yang kosong

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Piala Afrika 2015: Ebola, calon bintang dan stadion yang kosong

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger