Balotelli mengaku tidak merindukan Inggris

Mario Balotelli mengaku tidak menyesal meninggalkan Inggris.

Setelah resmi mengenakan kostim AC Milan, Mario Balotelli mengaku tidak melihat hal-hal bagus saat merumput selama dua setengah tahun di Inggris.

"Saya tidak melihat ada hal-hal baik di Inggris, kecuali suporter dan rekan-rekan setimnya yang selalu mendukung saya," kata Balotelli, menanggapi pertanyaan wartawan, dalam jumpa pers pertamanya usai dikontrak AC Milan sampai 2017 nanti.

Mario Balotelli, yang sebelumnya memperkuat Manchester City selama sekitar dua tahun, kembali ke Italia setelah menandatangani kontrak dengan AC Milan, dengan nilai kepindahan senilai £19 juta, atau sekitar Rp261 miliar.

Secara khusus Balotelli kemudian menyebut hal-hal terkait Inggris yang tidak disukainya, yaitu: "media, cuaca, makanan, serta bagaimana Anda harus mengemudi."

"Saya tidak melihat ada hal-hal baik di Inggris, kecuali suporter dan rekan-rekan setimnya yang selalu mendukung saya."

Di hadapan pers, dia juga menilai kepindahannya ke Inggris merupakan keputusan tepat.

"Saya tidak menyesal. Saya harus mengutarakan ini kepada seluruh penggemar City yang telah bersikap baik kepada saya dalam situasi sulit," kata penyerang timnas Italia ini.

"Dan saya harus berterima kasih kepada rekan saya dan pelatih," lanjutnya.

Manchester City mengontrak Balotelli dari Inter Milan seharga £24 juta pada 2010 dan dia mencetak 30 gol dalam 80 pertandingan.

Balotelli juga membantu City merebut gelar juara Liga Primer musim pertandingan lalu, namun hanya mampu mencetak tiga gol dalam 20 pertandingan sejauh ini.

Selama memperkuat City, dia beberapa kali terlibat insiden kontroversial, baik di dalam dan luar lapangan.

Anda sedang membaca artikel tentang

Balotelli mengaku tidak merindukan Inggris

Dengan url

http://olahragasehatku.blogspot.com/2013/02/balotelli-mengaku-tidak-merindukan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Balotelli mengaku tidak merindukan Inggris

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Balotelli mengaku tidak merindukan Inggris

sebagai sumbernya